BREAKING NEWS

John Kennedy Aziz Ingatkan: Stop Bercarut Di Medsos


SAIYO SAKATO | PADANG PARIAMAN — Bupati Padangpariaman John Kennedy Aziz (JKA)  sangat khawatir dengan fenomena atau fakta yang terjadi di ruang sosial media kita, baik di Facebook,Tiktok ataupun youtuber. 

“ Kita khawatir menyimak fakta medsos, di mana banyak anak kemenakan kita, bahkan sangat disayangkan, tak tua, tak muda , berkata-kata kasar di medsos. Saya menghimbau, hentikan berkata kasar di media sosial.Hentikan bercarut-carut di media sosial. Mari santun berbahasa di sosial media kita”,imbaunya. 

“ Tunjukkan, bahwa orang Minangkabau adalah insan yang bermartabat. Jangan demi konten dan demi meraih uang, kita korbankan harga diri. Itu bukan identitas kita sebagai orang Minangkabau. Saya, prihatin juga ketika melihat beberapa konten media sosial yang bahkan tanpa segan-segan mengumbar-umbar aib sendiri. Ini harus kita hentikan dengan cara mengajak para ninik mamak dan para orang tua untuk menjaga anak dan kemenakan kita masing-masing. Ingatkan  mereka kalau keliru dan melanggar batas dan norma-norma sosial dan etika dalam bermedsos. Itu tugas kita bersama”, ujar JKA. 

Bupati JKA mengingatkan,hati-hati dengan jejak digital. “ Jangan sampai jejak digital yang tidak bagus akan menghambat langkah kita untuk sukses. Ingat, pada zaman digital ini, wawancara di berbagai perusahaan tidak hanya dilakukan secara langsung, tapi juga melihat jejak digital kita. Saya pernah mendengar, seorang anak muda yang sudah lulus dan bahkan hampir dinyatakan mendapat beasiswa keluar negeri, terpaksa batal karena jejak digitalnya yang kurang terpuji. Bahkan, ada seseorang yang hamper diterima pada perusahaan besar menjadi batal hanya gara-gara jejak digitalnya yang buruk”, ulas JKA. 

Ia juga mengingatkan para konten kreator, terutama yang berasal dari Padangpariaman supaya membuat konten-konten kreatif dan cerdas. “ Untuk viral tak harus bercarut-carut atau berkata kasar. Coba Simak konten-konten kreator luar negeri yang lebih mengutamakan mutu dan unsur edukasi ketimbang unsur yang menciderai moral. Orang Minangkabau adalah orang yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat,moral,budaya dan agama. Jangan gadaikan harga diri demi konten. Apapun alasannya, hiburlah orang dengan konten-konten yang mendidik. Bukan konten yang berpotensi merusak moral”, kata JKA yang mengimbau para mamak dan orang tua untuk selalu mengingatkan dan menjaga anak kemenakannya. 

“Mari kita saling mengingatkan !” ulas JKA seraya meminta kepada ibu dan pak guru di sekolah supaya memantau medsos siswanya. “ Kalau ada siswa yang berkata kasar di medsos,ingatkan baik-baik. Kalau tak bisa diingatkan, beri sanksi dan panggil orang tua atau mamaknya”, ujar JKA.  
(Bagian 3/Bersambung)