Dari Gotong Royong Hingga UMKM, AWT Tuntaskan 8 Agenda Besar VII Koto
Padang Pariaman-Setelah menjalankan amanah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Camat VII Koto selama tujuh bulan, Anton Wira Tanjung secara resmi menyampaikan rasa terima kasih yang mendala0m kepada Bupati Padang Pariaman atas kepercayaan yang telah diberikan.
“Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Bupati Padang Pariaman atas kepercayaan beliau kepada kami untuk memimpin Kecamatan VII Koto sebagai Plt Camat ini bukan hanya sebuah tugas administratif, tapi amanah yang kami emban dengan sepenuh hati,” ujar Anton Wira Tanjung dalam penyampaian pernyataan resmi.
Sejak awal menjabat, tugas pertama yang langsung diamanahkan oleh Bupati adalah menyukseskan Iven Pacu Kudo sebuah kegiatan budaya yang sangat dinanti oleh masyarakat.
Dengan kerja sama seluruh unsur, Alhamdulillah, kegiatan tersebut berjalan sukses dan mendapat sambutan meriah dari masyarakat.
Tugas berikutnya adalah bagaimana membangkitkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat.
“Kami bersama unsur nagari dan masyarakat telah melaksanakan berbagai aksi bersih lingkungan. Dimulai dari pembersihan saluran irigasi di Ujung Gunung yang kami beri nama Gebuktosam, kemudian pembersihan selokan di Pasar Ampalu, dan terakhir aksi bersih di Kelok Ujung Gunung yang bahkan melibatkan Pemerintah Kecamatan Patamuan. Ini adalah bentuk kolaborasi yang nyata,” jelas Anton
Selama masa jabatannya, Kecamatan VII Koto mencatat banyak capaian membanggakan. Nagari di wilayah ini menjadi yang pertama mendirikan koperasi Merah Putih berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 4 sebuah langkah maju dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu, VII Koto juga menjadi kecamatan pertama di Kabupaten Padang Pariaman yang berhasil mendirikan Posbakum secara 100 persen dan tercepat dalam menyelesaikan evaluasi APB perubahan tahun 2025.
Tidak hanya itu, Poskamling dari Kecamatan VII Koto dinobatkan sebagai yang terbaik di Sumatera Barat. Masyarakat juga boleh berbangga karena perwakilan kita berhasil meraih juara 1 lomba pembacaan Asmaul Husna yang diselenggarakan oleh Polres Padang Pariaman. Perayaan HUT RI tingkat kecamatan tahun ini juga menjadi yang paling meriah dalam beberapa tahun terakhir.
“Dalam hal pemberdayaan masyarakat, kami juga mendorong percepatan perizinan UMKM. Dalam tujuh bulan ini, sudah 22 rekomendasi izin usaha yang kami terbitkan, termasuk izin untuk 2 SPPG, 1 distributor pupuk, 3 Gapoktan, dan 2 biro perjalanan wisata. Ini bukti nyata bahwa Kecamatan VII Koto punya potensi besar,” tambahnya.
Di tengah berbagai kegiatan tersebut, pemerintah kecamatan juga aktif mensosialisasikan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pembatasan hiburan malam ke seluruh nagari, serta mendukung Kantor Urusan Agama yang berhasil mencatatkan rekor sebagai penerbit pencatatan pernikahan di luar buku nikah terbanyak di kabupaten ini.
Antonwira juga mengungkapkan bahwa kedekatan Bupati dan Ibu Ketua TP-PKK Kabupaten Padang Pariaman dengan VII Koto bukanlah isapan jempol. “Kalau tak percaya, coba saja katupek gulai tunjang di Balai Baru. Rasanya sudah diakui terenak. Bahkan, keripik balado buatan kita lebih enak dari buatan artis ibukota. Ini bukan sekadar selera, tapi simbol cinta Bupati pada nagari ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Kecamatan ini juga turut andil dalam menurunkan angka Zero Dose di dua puskesmas yakni Sungai Sariak dan Ampalu, sebuah kontribusi nyata dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Bidang seni dan budaya pun tak luput dari perhatian. Festival demi festival digelar, mulai dari Festival Gandang Tasa di Bisati, Festival Anak di Nagari Balah Aie Utara, Festival Silek di Padepokan Harimau Lalok, hingga Festival Seni dan Indang di Lareh Nan Panjang dan Lareh Nan Panjang Barat. Semua ini menandakan betapa hidupnya denyut kebudayaan di tengah masyarakat VII Koto.
Mengakhiri masa jabatannya, Antonwira Tanjung menyampaikan rasa haru dan penghargaan kepada seluruh elemen yang telah membersamai perjuangan ini.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh staf Kantor Camat VII Koto, Wali Nagari, tokoh adat, tokoh masyarakat, generasi muda, dan seluruh warga yang selama ini mendukung langkah-langkah kita bersama. Walaupun jabatan ini berakhir, hubungan kita tidak akan pernah selesai. Sebagai bagian dari masyarakat, saya dan istri saya, Lidya Naser, S.Pd., M.Si., akan terus bersama dalam membangun VII Koto yang kita cintai ini.”